"Ini kasus memang perlu kehati-hatian yang akan dilakukan penyidik, khususnya dari Polres Subang dimana ini menyangkut masalah meninggalnyaa dua orang di satu tempat, yaitu mobil," ucap Erdi.
Apalagi, di waktu yang bersamaan, pihaknya pun mendapatkan sejumlah keterangan terkait masalah suami korban dan berbagai petunjuk yang didapatkan, baik dari keterangan saksi maupun kamera pengawas (CCTV).
"Ini yang perlu kita hati-hati untuk menjelaskan secara utuh dalam artian siapa berbuat apa, kemudian tempusnya bagaimana. Nah keterangan ini akan kita rangkai dalam rangkaian penyelidikan untuk kemudian dapat mengungkap siapa pelakunya," tandas Erdi.
Sebelumnya, Erdi menerangkan bahwa tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan tersebut sangat minim penerangan. Bahkan, kata Erdi, pihakny perlu menggandeng pihak lain, seperti Dinas Perhubungan (Dishub) untuk menganalisa kamera pengawas atau CCTV yang diduga merekam orang-orang yang berada di TKP saat peristiwa itu terjadi, tak terkecuali pelaku pembunuhan itu.
Selain proses yang membutuhkan waktu tersebut, Erdi mengakui bahwa TKP pembunuhan memang sangat rapi. Erdi tak mengelak jika kondisi tersebut menjadi salah satu penyebab belum terungkapnya pelaku pembunuhan.
"Jadi kita memang sangat membutuhkan waktu karena di TKP sendiri kita akui kejadian itu sangat rapi. Tentunya kita mencari pembuktian bukan di TKP saja, tapi kita akan menarik mundur perkiraan perkiraan waktu berdasarkan kematian kedua korban tersebut," katanya.
Diketahui, Warga Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang digegerkan penemuan mayat ibu dan anak di dalam bagasi mobil di rumahnya, Rabu (18/8/2021).
Pihak kepolisian yang mendapatkan laporan langsung datang ke lokasi kejadian. Polisi yang datang ke TKP langsung menuju mobil Alphard tempat ditemukannya korban.
Saat bagasi mobil dibuka, ternyata di dalamnya terdapat dua korban yang merupakan ibu dan anak perempuannya dengan kondisi tak berbusana dan luka parah di bagian kepala.
Keluarga korban yang datang ke lokasi kejadian pun histeris saat polisi mengevakuasi kedua korban. Kedua korban tersebut, yaitu Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23).
(Khafid Mardiyansyah)