Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

150 Orang Meninggal karena Kelaparan Akibat Konflik Tigray-Ethiopia

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 08 September 2021 |12:23 WIB
150 Orang Meninggal karena Kelaparan Akibat Konflik Tigray-Ethiopia
150 orang meninggal dunia karena kelaparan (Foto: dimtsiweyane.com)
A
A
A

BBC telah meminta pemerintah federal untuk bereaksi terhadap pernyataan TPLF tetapi sejauh ini belum mendapat tanggapan. Namun, dalam sebuah pernyataan pada Senin (6/9), kementerian luar negeri mengatakan TPLF telah memperburuk masalah kemanusiaan dengan menyerang daerah tetangga dan menjarah pasokan bantuan.

Pekan lalu, koordinator kemanusiaan PBB untuk Ethiopia, Grant Leaity, meminta pemerintah Ethiopia untuk mengizinkan masuknya bantuan tanpa hambatan ke Tigray.

Pada Minggu (5/9), Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan bahwa lebih dari 100 truk bantuannya telah mencapai Mekelle untuk pertama kalinya dalam dua minggu.

Di masa lalu, pemerintah telah membantah bahwa mereka memblokir bantuan tetapi mengatakan prihatin dengan keamanan.

Pada Sabtu (4/9), diumumkan bahwa 500 truk yang membawa persediaan telah memasuki wilayah tersebut, dengan 152 tiba dalam dua hari terakhir.

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa sekitar 400.000 sudah hidup dalam kondisi seperti kelaparan di Tigray.

Pekan lalu PBB menyatakan sekitar 5,2 juta orang - atau 90% dari populasi Tigray - sangat membutuhkan bantuan untuk menghindari situasi kelaparan terburuk di dunia dalam beberapa dasawarsa.

Seperti diketahui, TPLF dan Perdana Menteri Abiy Ahmed pernah menjadi sekutu dalam pemerintahan, tetapi berselisih karena reformasi politiknya, memicu perang yang telah menewaskan ribuan orang dan membuat jutaan orang mengungsi sejak November lalu.

Pemberontak merebut kembali sebagian besar wilayah, termasuk ibu kota, Mekelle, pada Juni lalu setelah kehilangan kendali atas sebagian besar di awal perang.

TPLF mengatakan itu adalah pemerintah Tigray yang sah, setelah memenangkan pemilihan regional pada tahun 2020. Pemerintah Ethiopia mencela pemilihan itu sebagai ilegal. Ia menganggap TPLF sebagai organisasi teroris.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement