Pimpinannya, Sirajuddin Haqqani, saat ini menjabat sebagai menteri dalam negeri Afghanistan yang baru di bawah rezim Taliban.
Namun perseteruan di tubuh Taliban ini secara resmi dibantah. Taliban menegaskan tak ada perdebatan, dan Baradar aman, meskipun ia merilis pernyataan yang bertentangan mengenai apa yang ia lakukan saat ini.
Seorang juru bicara mengatakan Baradar pergi ke Kandahar untuk bertemu dengan pimpinan tertinggi Taliban, tapi kemudian mengatakan kepada BBC Pashto bahwa ia "lelah dan ingin beristirahat".
Sumber BBC mengatakan, bahwa Bradar diperkirakan kembali ke Kabul, dan kemungkinan muncul di depan kamera untuk menyangkal perselisihan yang telah terjadi.
Sumber dari Taliban mengatakan kepada BBC, bahwa Baradar telah meninggalkan Kabul dan pergi ke kota Kandahar lantaran pertikaian tersebut.
Dalam sebuah rekaman audio yang konon milik Baradar yang dirilis Senin (13/9) kemarin, ia mengaku sedang "berjalan-jalan". "Di mana pun saya berada, kami semua baik-baik saja," katanya.
BBC tak bisa memverifikasi rekaman audio yang diunggah di sejumlah situs resmi Taliban.
Desas-desus tetang kejatuhan telah menyebar sejak akhir pekan lalu, ketika Baradar - salah satu figur paling terkenal dari Taliban - menghilang dari publik. Ada spekulasi di media sosial kalau dia mungkin sudah tewas.
Pada 2015, Taliban mengaku telah menutupi kematian pimpinan mereka Mullah Omar lebih dari dua tahun. Tapi selama itu pula mereka tetap mencatut namanya dalam pernyataan-pernyataan yang dirilis.
Spekulasi juga muncul terhadap komandan tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, yang tak pernah muncul ke publik. Dia bertanggung jawab untuk urusan politik, militer dan agama.
Seperti diketahuim Taliban menguasai Afghanistan bulan lalu, dan sejak itu menyatakan negara ini sebagai "Negeri Islam". Kabinet sementara seluruhnya diisi oleh laki-laki, dan terdiri dari tokoh senior Taliban. Sebagian dari mereka terkenal atas serangan terhadap pasukan AS selama dua dekade terakhir.
(Susi Susanti)