Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Silogun, "Desa Mati" yang Ditinggalkan Warganya karena Tak Ada Akses Jalan

Ahmad Husein Lubis , Jurnalis-Rabu, 15 September 2021 |09:24 WIB
Silogun,
Desa Silogun (Foto: MNC Media)
A
A
A

MADINA - Deretan rumah panggung dari kayu tampak terbengkalai. Hamparan batu alam pegunungan menjadi saksi bisu sunyi senyap, Desa Silogun, Kecamatan Pakantan, Mandailing Natal (Madina), Sumut, yang mulai ditinggalkan penghuninya itu.

Warga meninggalkan Desa Silogun bukan tanpa alasan. Tak adanya akses jalan hingga minimnya sarana pendidikan membuat desa yang berada di kaki Gunung Kulabu ini menjadi "desa mati".

Pada awalnya, puluhan kepala keluarga tinggal di desa ini. Kemudian, desa ini tak mampu berkembang meskipun sudah mendapat bantuan  Dana Desa. Alhasil, rumah panggung dari kayu yang tadinya kokoh berdiri, kini mulai lapuk dan roboh karena ditinggalkan penghuninya.

Desa Silogun juga dikenal sebagai salah satu daerah produktif dengan penghasil bumi di Madina. Akan tetapi, tak adanya infrastuktur pendukung membuat warga enggan bertahan dan memilih tinggal di desa lain untuk menyambung hidupnya.

Baca juga: Uniknya Rumah Panggung Minahasa, Dulu Ditanam Kepala Manusia di Tiangnya

Wartawan MNC Group, Ahmad Husein Lubis menelusuri setiap jengkal desa yang kini nyaris tak berpenghuni itu. Dia harus menebaras semak belukar di kaki Gunung Silogun untuk sampai ke lokasi.

Nyaris tak ada aktivitas warga di "desa mati" tersebut. Bagunan Posyandu pun kosong melompong. Tak ada sarana pendidikan di sana. Banyak rumah panggung yang tadinya kokoh, kini lapuk dan mulai ambruk rata dengan tanah.

Baca juga: Anies Pamerkan Proyek Rumah Panggung di Kampung Melayu

"Karena buruknya akses jalan banyak warga yang memilih meninggalkan desa," kata Ahmad Husein, Rabu (15/9/2021).

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement