MELBOURNE - Seorang wanita tua yang diyakini berusia 70-an diserang oleh polisi Melbourne dan disemprot merica ketika dia sudah terlentang di tanah selama protes terhadap penguncian Covid-19 (lockdown) pada Sabtu (18/9).
Saat dia memegang bendera Australia dan berdiri di jalan menghadap ke arah sekelompok polisi yang mendekat, seorang petugas mendorong wanita itu, membuatnya jatuh ke tanah. Petugas lain kemudian menyemprotkan merica pada wanita itu saat dia terbaring tak bergerak dan tidak mampu melindungi dirinya sendiri.
Beberapa detik setelah serangan merica dari petugas, sekelompok petugas polisi lain datang membantu wanita itu.
Anggota parlemen Australia Craig Kelly menyebut serangan itu tercela, menjijikkan, dan ilegal.
"Ini bukan negara saya ... Kami tidak dapat menerima Polisi di Australia mendorong ke tanah seorang wanita berusia 70 tahun yang tidak bersenjata (atau siapa pun) yang tidak memberikan ancaman & kemudian menyuruh 2 petugas menyemprotkan merica ke wajah orang yang tidak bersenjata dan tidak berdaya di wajah saat berada di tanah,” cuitnya.
(Baca juga: Kasus Covid-19 Bertambah 20, Lockdown di Melbourne Diperpanjang)
Mantan Senator New South Wales David Leyonhjelm juga mengutuk serangan itu, menyebut para petugas pengecut.
"Saya telah menonton beberapa video tentang ini, dan sulit untuk melihat bagaimana polisi Victory mempertahankan ini,” ujar jurnalis Ky Chow.
Video serangan dari berbagai sudut menjadi viral di media sosial akhir pekan ini, dengan banyak warga Australia menuduh petugas polisi Melbourne melakukan kebrutalan.
(Baca juga: Kota-Kota di Australia Gelar Protes Anti 'Lockdown' Covid-19)