CHINA - Rekaman video baru dari Organisasi Perlakukan Etis terhadap Hewan (PETA) menunjukkan adegan mengerikan ketika beberapa makhluk hidup masih digantung dan dijual, satu setengah tahun setelah pandemi virus corona yang kemungkinan menyebar dari pasar sejenis ini ke manusia.
Sebuah rekaman mengejutkan muncul dengan menunjukkan kelelawar, kucing, anjing, dan bahkan trenggiling masih dijual di "pasar basah" yang terkenal di seluruh Asia, meskipun ada bukti pandemi virus corona muncul dari salah satunya.
Hewan-hewan tersebut dijual di China, Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina, Laos, dan Sri Lanka dengan kondisi kandang yang sempit.
Saat ini, rekaman baru dari People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) cabang Asia menunjukkan adegan mengerikan ketika makhluk tak berdaya digantung dan dijual untuk diambil dagingnya.
The Mirror melaporkan, di Indonesia, monyet-monyet kecil dijejalkan ke dalam kandang yang bahkan saking kecilnya tidak ada celah untuk menyelipkan tangan mereka.
Menurut laporan dari Mirror, penyelidik di pasar basah di Sulawesi, Indonesia menemukan kelelawar dan tikus masih dijual, selain babi, anjing, ular, katak, ayam, dan bebek.
Di pasar yang sama, puluhan kelelawar digantung di jeruji kandang kecil yang lebih kecil dari satu lebar sayap hewan itu.
(Baca juga: Perdana Buka Wisata, India Akan Beri Visa Gratis untuk 500.000 Wisatawan Pertama)
Di pasar Thailand, seekor kucing yang stres terlihat berputar-putar di dalam kandang kecilnya yang cukup besar untuk dia berdiri.
Di pasar yang sama, seekor bebek yang cacat terlihat dijejalkan ke dalam kandang yang sangat tidak memadai.