Namun, Sullivan mengatakan bahwa “Bisa jadi (pertemuan) itu adalah petunjuk dari perkembangan pada masa depan. Bisa jadi itu indikasi berubahnya pandangan dari sebagian kalangan di Irak terhadap Israel."
Ia menambahkan bahwa orang-orang Kurdi, yang menjadi tuan rumah pertemuan Jumat itu, "selama ini lebih terbuka terhadap Israel dibandingkan populasi lain di Irak."
Namun, beberapa pemimpin Kurdi yang hadir dalam pertemuan itu mengubah sikap mereka setelah mendengar tentangan dari Baghdad. Mereka mengklaim bahwa mereka "tidak mengetahui maksud sebenarnya dari pertemuan itu dan bahwa penyelenggara menyesatkan mereka yang hadir tentang niat pertemuan itu."
Stasiun TV al-Arabiya milik Arab Saudi, yang meliput pertemuan tersebut, mengatakan panitia mungkin hendak "mencari tahu lebih dulu reaksi publik Irak atas normalisasi hubungan dengan Israel."
(Rahman Asmardika)