Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

IAEA Sebut Kesepakatan AUKUS Akan Sulitkan Pengawasan Nuklir

Antara , Jurnalis-Rabu, 29 September 2021 |05:35 WIB
IAEA Sebut Kesepakatan AUKUS Akan Sulitkan Pengawasan Nuklir
Kapal selam nuklir (Foto: Antara/Reuters)
A
A
A

WINA - Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan kesepakatan Amerika Serikat (AS) bersama dengan Inggris dan Australia yang membentuk aliansi baru yang dinamakan AUKUS yang memfasilitasi Australia untuk memperoleh teknologi kapal selam nuklir dari AS akan menyulitkan proses inspeksi, meskipun dapat dikelola.

"Ini secara teknis adalah masalah yang sangat rumit dan akan menjadi pertama kalinya sebuah negara yang tidak memiliki senjata nuklir (tetapi) memiliki kapal selam nuklir," ungkapnya dalam program HardTalk BBC yang disiarkan pada Selasa (28/9).

Kesepakatan kapal selam adalah bagian dari perjanjian pertahanan yang diumumkan Australia, Inggris, dan AS pada bulan lalu.

 (Baca juga: Gedung Putih: Percakapan Telepon Biden-Macron 'Bersahabat')

Pengumuman itu memicu kemarahan Prancis karena Australia akan membatalkan pesanan kapal selam bertenaga diesel Prancis.

Ini akan menjadi pertama kalinya negara pihak Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT) memiliki kapal selam nuklir, selain dari lima negara pemilik senjata nuklir yang diakui oleh NPT yaitu AS, Rusia, China, Prancis, dan Inggris.

India, yang belum menandatangani NPT, juga memiliki kapal selam nuklir.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement