Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Francisca Fanggidaej, Pejuang yang Dihapus dari Sejarah Oleh Orde Baru karena G30S PKI

Lutfia Dwi Kurniasih , Jurnalis-Rabu, 29 September 2021 |12:15 WIB
Francisca Fanggidaej, Pejuang yang Dihapus dari Sejarah Oleh Orde Baru karena G30S PKI
Francisca Fanggidaej/ arsip keluarga
A
A
A

Dalam atmosfer propaganda Orde Baru anak-anak Francisca yang kemudian dititipkan kepada keluarga ibunya tumbuh besar dalam stigma terkait latar belakang politik ibunya Francisca.

Salah seorang anak laki-lakinya Nusa Eka Indriya, berusia sembilan tahun saat mereka diusir oleh tentara dari rumahnya tidak lama setelah G30S pada 1965 masih ingat betul bagaimana peristiwa itu terjadi.

"Saya kalau cerita masa lalu itu saya hanya berharap jangan ada lagi karena itu membekas sekali, ketika kami bermain (ada yang mengolok) "PKI...PKI.." aduh PKI itu siapa? PKI itu makanan apa? Saya juga tidak tahu waktu itu," ungkapnya heran.

Setelah paspornya dicabut dan tidak ada harapan untuk pulang, Francisca terpaksa memilih menjadi warga negara Belanda.

Namun, perubahan politik reformasi 1998 dan setelah pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, presiden mempersilahkan para eksil untuk pulang.

Dalam kesempatan itu Francisca sempat pulang ke Indonesia dan bertemu anak-anaknya. Mayanti Trikarini sudah berkeluarga saat pertama kali memeluk ibunya.

"Mama saya nangis, sedih gitu ya, kalau saya memang sedih terhanyut tetapi rasanya beda kan ya kalo dari kecil kita diasuh ibu kita sendiri," ungkap Mayanti.

Kini setelah sang ibu tutup usia pada 2013 lalu dan dimakamkan di Belanda anak-anaknya bersuara. Savitri Sasanti terus teringat wasiat ibunya.

"Satu pesan dari ibu saya yang selalu saya ingat bahwa "Tolong anak-anak saya jangan dilibatkan dalam dunia politik," kata Savitri mengingat wasiat Francisca. "Saya setuju karena politik bapak saya hancur, karena politik anak-anak hancur," tambahnya.

Adapun Eka Indriya yang menyerahkan sepenuhnya kepada waktu untuk memperlihatkan sosok ibunya secara lebih adil.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement