WASHINGTON - Dua puluh tahun kucuran darah dan harta Amerika Serikat (AS) di Afghanistan dirangkum dalam kesaksian selama sekitar enam jam di Senat Amerika dengan perwira tinggi militer mengakui bahwa perang itu merupakan "kegagalan strategis" yang pada akhirnya, mungkin, tidak akan pernah menjadi kemenangan.
BACA JUGA:Â Taliban Peringatkan AS Tidak Terbangkan 'Drone' ke Afghanistan
Kesaksian yang diberikan di hadapan Komisi Angkatan Bersenjata Senat dengan pejabat tinggi militer pemerintahan Presiden AS Joe Biden itu, menjadi pembelaan gigih atas upaya dan pengorbanan pasukan AS di Afghanistan, di mana para anggota Kongres memuji keputusan untuk mengakhiri perang terpanjang di negara itu sekaligus mengecam hari-hari terakhir AS di sana sebagai sebuah bencana.
Dalam sidang dengar tersebut, penilaian serius diberikan tentang apa yang seharusnya bisa dilakukan oleh AS selama menduduki Afghanistan.
"Itu merupakan keberhasilan logistik namun gagal secara strategi," kata Jenderal Mark Milley, ketua Gabungan Kepala Staf dan perwira tinggi militer AS , kepada anggota Kongres mengenai hari-hari terakhir Amerika di Kabul, yang mengevakuasi 124.000 orang, termasuk sekira 6.000 orang Amerika.
BACA JUGA:Â Pasukan AS Resmi Keluar dari Afghanistan Usai Perang Selama 20 Tahun
"Hasil dalam perang seperti ini, hasil yang merupakan kegagalan strategis di mana musuh berkuasa di Kabul; tidak ada cara lain untuk menggambarkannya selain hasil itu adalah dampak kumulatif dari 20 tahun, bukan 20 hari," tambah Milley.