Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Cikal Bakal Pemberontakan G30S PKI Dimulai dari Wacana Pembentukan Angkatan Kelima

Mohammad Adrianto S , Jurnalis-Kamis, 30 September 2021 |05:01 WIB
Cikal Bakal Pemberontakan G30S PKI Dimulai dari Wacana Pembentukan Angkatan Kelima
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Peristiwa Gerakan 30 September 1965 (G30SPKI) tidak lepas dari peran Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk mengusung misi membangun negara komunis di Indonesia. Mereka melakukan berbagai macam cara agar tujuan mereka tercapai.

Menyadur dari berbagai macam sumber, Okezone mencoba menceritakan sejarah singkat PKI beserta awal mula pemberontakan yang terjadi pada 56 tahun silam.

Dipa Nusantara Aidit merupakan sosok dalam Kabinet Dwikora, sekaligus Ketua Central Committee (CC) Partai Komunis Indonesia. Dialah yang disebut-sebut oleh pemerintah Orde Baru, bertanggung jawab atas G30SPKI.

Pada tahun 1965 sebelum terjadinya peristiwa di Lubang Buaya, PKI kembali berhasil menjadi partai besar nomor 4 di Indonesia.

Baca juga: Saat Ribuan Pelajar Tangisi Kepergian Ade Irma Suryani, Perisai Jenderal Nasution

Sejak dikeluarkannya dekrit presiden 5 Juli 1959 oleh Presiden Soekarno, saat itu juga Presiden Soekarno mengenalkan “Demokrasi Terpimpin”.

Sesuai dengan namanya, Demokrasi Terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh satu orang yaitu Presiden Soekarno. PKI menyambut “Demokrasi Terpimpin” Sukarno dengan hangat dan menganggap bahwa Bung Besar mempunyai mandat untuk persekutuan konsepsi yaitu antara Nasionalis, Agama dan Komunis yang dinamakan NASAKOM.

Baca juga: Prabowo Minta Guru Sampaikan Sejarah Pemberontakan PKI yang Benar ke Siswa

Sejaka demokrasi terpimpin secara resmi dimulai, Indonesia memang diwarnai dengan figur Soekarno yang menampilkan dirinya sebagai penguasa tunggal di Tanah Air. Soekarno juga menjadi kekuatan penengah antara kelompok politik besar yang saling mencurigai.

Usul pembentukan angkatan ke-5 selain TNI-AD, TNI-AU, TNI-AL, dan Polisi yang dikemukakan oleh PKI pada Januari 1965, sehingga semakin memperkeruh suasana terutama dalam hubungan antara PKI dan TNI-AD.

Tentara membayangkan bagaimana 21 juta petani dan buruh bersenjata, bebas dari pengawasan mereka. Bagi para petinggi militer, gagasan ini bisa berarti pungkuhan aksi politik matang dan bermuara pada dominasi PKI yang hendak mendirikan pemerinahan komunis pro RRC (Republik Rakyat Cina) yang komunis di Indonesia.

Baca juga: Menhan Prabowo Ingatkan Kewaspadaan Bahaya Laten Komunis

Usulan ini akhirnya memang gagal direalisasikan. Oleh karena itu, akhirnya PKI menyebarkan isu dewan jenderal di tubuh TNI-AD yang tengah mempersiapkan suatu kudeta. Lalu PKI memperkuat aksi fitnah dengan menyodorkan “Dokumen Gilchrist”.

Memasuki akhir tahun 1964, ribuan petani bergerak merampas tanah yang bukan hak mereka atas hasutan PKI. Bentrokan besar terjadi antara simpatisan PKI, polisi, dan para pemilik tanah. Bentrokan-bentrokan tersebut dipicu oleh propaganda PKI yang menyatakan bahwa petani berhak atas setiap tanah, tidak peduli tanah siapapun (milik negara = milik bersama).

Baca juga: Monumen Lubang Buaya, Saksi Kekejaman PKI yang Punya Aura Mencekam

(Fakhrizal Fakhri )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement