Kekerasan di Sahel, wilayah gersang yang berbatasan dengan tepi selatan Gurun Sahara, telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir meskipun kehadiran ribuan pasukan PBB, regional dan Barat.
Sumber diplomatik dan keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa junta militer Mali hampir merekrut Grup Wagner Rusia, dan Prancis telah meluncurkan upaya diplomatik untuk menggagalkannya. Paris mengatakan penggunaan tentara bayaran Rusia tidak sesuai dengan kehadiran Prancis yang berkelanjutan di kawasan.
Ini bukan pertama kalinya komentar Macron memicu reaksi dari negara Afrika. Pekan lalu Aljazair memanggil pulang Dubesnya dari Prancis untuk konsultasi terkait komentar Macron yang dianggap ‘tak bertanggung jawab’ dan mencampuri urusan dalam negeri Aljazair.
(Rahman Asmardika)