Dari 115.000 pendeta dan anggota gereja yang melayani selama waktu itu, bukti menunjukkan bahwa 2.900 hingga 3.200 dituduh melakukan pelecehan. Oliver Savignac, kepala asosiasi korban 'Parler et Revivre', bahasa Prancis untuk 'Speak Out and Live Again', mengutuk temuan tersebut:
“Itu menghancurkan, karena rasio antara 216.000 dan 3.000, itu adalah satu pelaku untuk 70 korban. Itu menakutkan bagi masyarakat Prancis, bagi Gereja Katolik,” kata Savignac.
Komisi tersebut menghabiskan dua setengah tahun menganalisis bukti dengan menelusuri arsip dari gereja, pengadilan, polisi dan pers sejak tahun 1950, serta mengadakan pembicaraan dengan para korban dan saksi.
(Rahman Asmardika)