Sang raja mampu membukakan lapangan pekerjaan yang menurut masyarakat Sunda merasa terbantu. Pekerjaan ini seperti di bandar-bandar Jawa bagian barat, membuka perladangan, petani merica, lada, kain tenun, dan lain sebagainya.
Hubungan dengan Portugis ini bahkan masih mesra setelah Sri Baduga turun dari kursi raja. Anaknya Surawisesa, yang naik menjadi raja kedua Pajajaran meneruskan kerja sama dan hubungan baik itu. Surawisesa yang sempat diutus menghubungi Alfonso de Albuquerque di Malaka berhasil menciptakan sejumlah kesepakatan perdagangan, sekaligus perdamaian negara.
(Erha Aprili Ramadhoni)