Kepada VOA, ia menunjukkan sebagian hasil panen opium tahun ini. Beberapa kilogram opium telah dipanen dari ladang. Dia mengatakan bahwa setelah opium dipanen, opium dijual dan dia menyimpan dua kilogram untuk dijual kemudian.
Ketika musim panen opium berakhir, dia bekerja di ladang untuk tanaman lain seperti bawang.
Mustafa mengatakan dia telah melihat banyak orang, termasuk perempuan, menjadi kecanduan narkoba setelah bekerja di ladang opium. Dia sendiri tidak ingin menjadi pecandu.
“Kalau tidak ada narkotika yang ditanam di sini, mungkin tidak akan ada yang kecanduan narkoba. Opium membuat banyak orang kecanduan. Kami ingin pemerintah menghentikan penanaman opium. Pemerintah harus membantu kami menanam pohon buah-buahan yang baik," tuturnya.
Lebih sedikit produksi opium berarti lebih sedikit kecanduan narkoba, dan lebih sedikit pecandu narkoba yang meninggal, kematian yang menyedihkan dan memalukan, di negara di mana tidak ada yang lebih penting daripada keluarga, kehormatan dan tradisi.
Sebelum menarik pasukannya dari Afghanistan, AS berjanji akan terus mendukung upaya negara itu mengurangi perdagangan narkoba.
(Susi Susanti)