Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kecanduan Narkoba dalam Keluarga, Anak-Anak Afghanistan Terjebak dalam Lingkaran Setan

Agregasi VOA , Jurnalis-Kamis, 21 Oktober 2021 |06:26 WIB
Kecanduan Narkoba dalam Keluarga, Anak-Anak Afghanistan Terjebak dalam Lingkaran Setan
Petani bekerja di ladang opium di Afghanistan (Foto: Reuters)
A
A
A

KABUL - Menurut Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan, Amerika Serikat (AS) menghabiskan lebih dari USD8 miliar (Rp113 triliun) antara 2002 dan 2017 untuk memerangi perdagangan narkoba di Afghanistan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, Afghanistan menghasilkan 80 persen pasokan opium di dunia.

Di provinsi Badakhshan, diperkirakan ada 25.000 hingga 30.000 pecandu narkoba. Seperti di tempat-tempat lain, kecanduan cenderung membelenggu dalam keluarga.

Keluarga Jan Begum adalah salah satu di antaranya. Mereka tinggal di Kota Faizabad. Kedua putra dan suaminya kecanduan. Mereka menggunakan shabu dan heroin.

“Kami tidak punya apa-apa lagi. Baik suami maupun anak keduanya menganggur, Ayah pecandu, anak juga pecandu. Anak sulung saya tidak ada di sini. Dia menghilang sudah tiga tahun Saya tidak tahu apakah dia masih hidup atau sudah meninggal," terang Jan kepada VOA.

Baca juga: Harga Opium Melonjak, Penjual: Ini Haram di Islam, Tapi Kami Tidak Punya Pilihan Lain

"Ada empat dalam keluarga kami, dan kami berempat adalah pecandu. Ya, kami menjual semuanya. Kami menjual seprai dan semua yang kami miliki. Dan dengan uang itu, kami membeli narkoba dan menggunakannya," lanjutnya.

Dulu, keluarga Jan tinggal di sebuah rumah di Faizabad. Ketika pemilik rumah mengetahui bahwa keluarganya menggunakan narkoba, pemilik rumah mengusir mereka.

Baca juga: 5 Fakta Harga Opium Meroket di Afghanistan, Warga Berdalih Tak Punya Pilihan

Sekarang, mereka mengemis, menjadi buruh cuci, dan menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk narkoba. Mereka telah dirawat beberapa kali karena kecanduan, tetapi kemudian kambuh.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement