TOKYO - Polisi telah menangkap seorang pria berusia 24 tahun di Jepang setelah serangan pisau di sebuah kereta api yang melukai sedikitnya 17 orang pada Minggu (31/10) malam.
Menurut polisi, pria itu mengatakan kepada penyelidik bahwa dia "ingin membunuh orang dan diberi hukuman mati" dan berharap untuk membunuh setidaknya dua orang.
Dia ditangkap di tempat kejadian oleh Polisi Metropolitan Tokyo karena dicurigai melakukan percobaan pembunuhan.
Menurut penyiar publik Jepang NHK, tersangka ditangkap setelah mengacungkan pisau dan menyalakan api di kereta api yang bergerak sekitar pukul 20.00 waktu setempat (7 pagi ET) di dekat Stasiun Kokuryo di Kota Chofu. Kereta itu menuju Stasiun Shinjuku.
Baca juga: Pria Berpisau Mengamuk di TK, Lukai 16 Anak dan 2 Guru
NHK melaporkan dengan mengutip polisi, pelaku menggunakan cairan pemantik rokok, menyebabkan api besar naik sebentar dan membakar beberapa kursi.
Setidaknya satu penumpang - seorang pria berusia 70-an - dalam kondisi kritis setelah ditikam di dada.
Sementara kejahatan dengan kekerasan jarang terjadi di Jepang, ada serentetan serangan pisau dengan kekerasan oleh penyerang yang tidak diketahui oleh para korban.
Baca juga: 8 Orang Ditusuk dalam Serangan di Swedia, Polisi Selidiki Motif Terorisme
Menurut Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo, pada Agustus lalu, 10 penumpang di kereta api di Tokyo ditikam oleh seorang pria dengan pisau.
NHK melaporkan tersangka kemudian menyerahkan diri di sebuah toko serba ada. Polisi Metropolitan Tokyo mengatakan pria itu mengaku bahwa dia "hanya ingin membunuh wanita mana pun yang terlihat bahagia, siapa pun.”
Pada 2019, dua orang, termasuk seorang gadis berusia 11 tahun, tewas dan 17 anak lainnya terluka dalam penusukan di kota Kawasaki, sekitar 21 kilometer dari Tokyo. Pada 2016, 19 orang tewas dalam serangan di panti jompo - pembunuhan massal paling mematikan di Jepang sejak akhir Perang Dunia II.
Pada Juni 2008, seorang pria dengan truk ringan menabrak kerumunan di distrik Akihabara yang populer di Tokyo dan kemudian melompat keluar dari kendaraan dan mulai menikam pejalan kaki, menewaskan tujuh orang.
Jepang -- negara yang dianggap salah satu yang paling aman di dunia -- mengatur senjata dengan ketat. Menurut Departemen Luar Negeri AS, di sana, orang yang membawa pisau saku, pisau kerajinan, pisau berburu atau pemotong kotak di depan umum masuk dalam kategori illegal.
(Susi Susanti)