PARIS - Sejumlah wabah flu burung di Eropa dan Asia belum lama ini telah dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dan menjadi tanda bahwa virus tersebut kembali menyebar dengan cepat.
Penyebaran flu burung yang sangat mematikan itu mengancam industri peternakan setelah wabah sebelumnya membuat puluhan juta ekor unggas dimusnahkan dan wabah itu juga kerap memicu pembatasan perdagangan.
Hal yang menjadi perhatian para epidemiolog adalah fakta bahwa virus itu dapat menulari manusia.
 Baca juga: Jepang Laporkan Wabah Flu Burung, Musnahkan 143.000 Ekor Ayam
China telah melaporkan 21 orang yang tertular virus flu burung jenis H5N6 pada tahun ini, lebih banyak dari jumlah kasus pada 2020.
OIE pada Senin (15/11), mengutip informasi dari otoritas Korsel.Korea Selatan (Korsel) melaporkan wabah flu burung di sebuah peternakan dengan 770.000 ekor ternak di Chungcheongbuk-do. Semua unggas di tempat itu telah dimusnahkan.
Baca juga:Â Wabah Flu Burung Dikonfirmasi di Eropa, Serang Polandia dan Inggris
OIE yang mengonfirmasi pernyataan kementerian pertanian Jepang mengatakan, Jepang mencatat kemunculan wabah pertama pada musim dingin tahun ini di sebuah peternakan di timur laut negara itu. Jenis virus yang ditemukan adalah H5N8.