114 Makam di Bekasi yang Tertimbun Sampah Dipindah ke TPU Padurenan
BEKASI - Sebanyak 114 makam yang berada di sekitaran tempat pembuangan akhir (TPA) Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi, tengah menjalani proses pemindahan. Proses pemindahan dilaksanakan pasca-tertimbunnya tanah makam disebabkan sampah-sampah yang longsor.
“Kita lakukan proses pemindahan makam yang berada di sekitaran TPA Sumur Batu. Kemarin kita mulai dari jam 9 pagi,” ujar Kabid Pertanahan Disperkimtan Kota Bekasi Heryanto ketika dikonfirmasi Selas (16/11/2021).
Heryanto menambahkan, makam-makam tersebut akan dipindahkan ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Padurenan. Adapun dalam prosesi tersebut, Heryanto memastikan pihaknya menggandeng sejumlah unsur pemerintahan dan pihak keluraga.
“Kita lakukan saat ini Pemindahan 114 makam ke TPU Padurenan, ini kita lakukan bersama-sama dengan teman-teman dalam satu kegiatan sama LH juga turut hadir, terus kelurahan, kecamatan dan teman-teman wilayah, ahli waris, RT/RW,” jelas dia.
Eskavator juga dikerahkan dalam proses tersebut. Sementara, untuk lahan pemindahannya telah disiapkan dengan jumlah yang sama dengan jumlah makam yang akan dipindahkan.
Baca juga: Makam Anaknya Dibongkar dan Hasil Autopsi Tak Kunjung Keluar, Ayah Korban Minta Kepastian
“Dinas LH menyiapkan semua fasilitasnya, baik Beko (eskavator) yang dipergunakan untuk membuka jalannya guna memudahkan dalam proses mencari makam di sekitar TPA tersebut,” tuturnya.
“Perkimtan juga menyiapkan di lahan TPU sebanyak 114 lubang untuk kita pindahkan dari lahan TPA Sumur Baru ke TPU Padurenan. Kita juga berkoordinasi tentang hal itu semua dan alhamdulillah berjalan kondusif serta semoga prosesi berjalan dengan baik,” sambungnya.
Seperti diketahui, sebanyak 114 makam wakaf keluarga di Sumur Batu, Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, tertimbun gunungan sampah tempat pembuangan akhir atau TPA Sumur Batu, milik pemerintah Kota Bekasi. Bahkan, akses menuju ke pemakaman juga tidak bisa dilalui karena sudah tertimbun sampah.
Warga dan ahli waris yang keluarganya dimakamkan di areal tersebut meminta kepada Pemkot Bekasi, untuk segera dipindah ke lokasi yang layak.
