Atas restu dari keluarga kerajaan, Hayam Wuruk mengirimkan surat kehormatan pada Maharaja Linggabuana Wisesa untuk meminang Dyah Pitaloka Citraresmi, melalui perantara bernama Tuan Anepaken.
Sesudah itu, rombongan yang dipimpin Madhu datang ke Sunda dengan membawa berbagai macam keperluan untuk meminang Dyah Pitaloka Citraresmi.
Kepada Raja Sunda itu, Madhu membicarakan mengenai waktu dan tempat pesta pernikahan antara raja dan sang putri. Adapun pesta perkawinan bukan di Sunda, melainkan di ibu Kota Majapahit.
(Widi Agustian)