Namun, data lebih lanjut diperlukan untuk memahami keparahan Omicron dalam hal penanda klinis, termasuk penggunaan oksigen, ventilasi mekanis, dan kematian.
Lebih banyak data juga diperlukan tentang bagaimana tingkat keparahan dapat dipengaruhi oleh infeksi atau vaksinasi Covid-19 sebelumnya.
“Diharapkan juga kortikosteroid dan penghambat reseptor interleukin 6 akan tetap efektif dalam pengelolaan pasien dengan penyakit parah,” ujarnya.
"Namun, data awal menunjukkan bahwa antibodi monoklonal mungkin kurang mampu menetralkan varian Omicron,” tambahnya.
WHO mengatakan bahwa dalam pekan yang berakhir Minggu, menyusul peningkatan bertahap sejak Oktober, jumlah kasus baru secara global naik 11 persen dibandingkan minggu sebelumnya, sementara jumlah kematian baru turun empat persen.
"Ini sesuai dengan hanya di bawah 5 juta kasus baru dan lebih dari 44.000 kematian baru," terangnya.
Adapun jumlah kasus baru tertinggi dilaporkan dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan Italia.
(Susi Susanti)