Kereta kuda Mongolia bukan hanya cara untuk bolak-balik ke toko kelontong atau pasar, tetapi juga salah satu komponen terpenting gaya hidup nomaden. Menurut San Diego Tribune, kereta kuda itu membawa tenda-tenda kempa yang dihuni orang-orang Mongol, dan juga sebagian besar barang dan persediaan mereka. Jadi, jika pengemudi kereta kuda memutuskan untuk mogok, maka seluruh masyarakat dalam masalah.
5. Selain jadi ibu, wanita diharapkan lakukan tugas fisik yang berat
Dalam masyarakat nomaden, Anda tidak bisa menjadi pemalas. Ada terlalu banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Artinya, tidak ada ruang bagi siapa pun yang tidak bisa menjadikan dirinya berguna, termasuk perempuan dan anak-anak. Menurut Universitas Victoria, wanita Mongolia tidak hanya diharapkan untuk memikul banyak tanggung jawab, mereka juga diharapkan untuk melakukan banyak pekerjaan berat. Seperti membongkar dan memasang tenda, dan mereka harus melakukannya dengan cepat dan efisien. Mereka juga diharapkan mampu mengendalikan kawanan hewan suku yang seringkali sangat banyak, dan melakukan semua tugas internal. Yakni membesarkan anak-anak dan memasak makanan setiap malam.
Karena itu, tidak mengherankan bahwa pria Mongolia sangat menghormati wanita. Wanita sering menghadapi kesulitan dan menanganinya dengan anggun dan tabah juga. Ibu Genghis Khan sendiri terpaksa membesarkan anak-anaknya dengan pola itu karena mereka telah ditinggalkan oleh sukunya setelah kematian suaminya. Pendidikan itu mungkin banyak berkaitan dengan ide-ide progresif Genghis tentang perempuan.
(Susi Susanti)