PARIS - Guru-guru di Prancis pada Kamis (13/1) mogok kerja secara massal karena mereka menilai pemerintah gagal untuk mengadopsi kebijakan yang masuk akal bagi sekolah untuk pencegahan Covid-19 atau perlindungan siswa dan staf dari infeksi.
Para guru, orang tua, dan administrator sekolah telah berjuang untuk mengikuti aturan-aturan baru pengujian Covid, yang diumumkan sebelum akhir liburan Natal. Peraturan ini sempat berubah dua kali setelah dikritik.
Pemerintah Prancis telah membalikkan kebijakan sebelumnya yang dengan cepat menutup kelas-kelas dengan kasus positif virus corona.
 Baca juga: Guru dan Dosen Gelar Mogok Kerja Pertama di Belanda
Pemerintah mengatakan beberapa kerumitan dalam aturan-aturan yang diterapkan adalah 'harga' atau tanggung jawab yang harus dibayar untuk terus menjaga sekolah-sekolah dapat tetap buka.
Namun, lonjakan kasus infeksi pada tahun baru di Prancis mencapai rekor harian mendekati 370.000 kasus dan telah menyebabkan kasus Covid-19 juga melonjak di sekolah-sekolah.
 Baca juga: Doni Monardo Ingin Penanganan Pandemi Covid-19 Optimalkan Pencegahan
Hal itu berarti banyak sekolah telah kesulitan untuk tetap mengadakan kegiatan belajar secara luring yang sebagian disebabkan adanya kasus infeksi di antara murid dan staf.
Selain itu, setiap kasus positif Covid-19 di sekolah juga mengakibatkan puluhan orang harus pergi ke laboratorium dan instalasi farmasi untuk pengujian.
Follow Berita Okezone di Google News