ADDIS ABABA - Kementerian luar negeri Ethiopia telah meminta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyelidiki pimpinannya karena mendukung pasukan pemberontak yang memerangi pemerintah Addis Ababa.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri kesehatan dan menteri luar negeri Ethiopia, mengatakan awal pekan ini bahwa bantuan diblokir untuk masuk ke wilayah asalnya di Tigray, tempat pasukan pemberontak memerangi pemerintah pusat.
BACA JUGA: Konflik Ethiopia: PM Pimpin Tentara di Garis Depan, Atlet Olimpiade Jadi Tentara
"Kedudukan moral, hukum, dan profesional Tedros Adhanom yang mengancam kedudukan organisasi WHO," kata Ethiopia dalam sebuah pernyataan Kamis (13/1/2022) malam sebagaimana dilansir Reuters.
"Dia telah menyebarkan informasi yang salah yang berbahaya dan membahayakan reputasi, independensi, kredibilitas WHO yang terbukti dari posting media sosialnya."
Menanggapi permintaan komentar dari Reuters, WHO mengatakan bahwa pihaknya mengetahui bahwa kementerian luar negeri Ethiopia telah mengirim komunikasi diplomatik, yang disebut nota verbale.
Dikatakan WHO "akan terus meminta pemerintah Ethiopia untuk mengizinkan akses untuk memberikan pasokan dan layanan kemanusiaan kepada 7 juta orang di Tigray, Ethiopia ..."
BACA JUGA: 16 Anggota Staf PBB dan Keluarganya Ditahan di Ethiopia
"WHO dan mitra telah berulang kali menyerukan akses mendesak dan tanpa hambatan untuk memberikan pasokan dan layanan kesehatan kemanusiaan kepada orang-orang di Tigray."
Pemerintah Ethiopia telah membantah memblokir bantuan dan menuduh pasukan pemberontak dari Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF) meminta truk yang dikirim sebelumnya.
Follow Berita Okezone di Google News