BRUSSELS - Anggota parlemen Malta Roberta Metsola mendapatkan dukungan luar biasa untuk menjadi presiden Parlemen Eropa pada Selasa (18/1/2022), menjadikannya wanita pertama yang memegang jabatan itu dalam 20 tahun. Dia menggantikan presiden sebelumnya, politikus sosialis Italia David Sassoli, yang meninggal dunia bulan ini.
BACA JUGA: Presiden Parlemen Eropa David Sassoli Meninggal Dunia
Metsola, yang berkampanye sebagai mahasiswa agar Malta menjadi anggota Uni Eropa (UE) pada 2004, mengatakan dia ingin menggunakan peran seremonialnya untuk membantu parlemen terhubung lebih baik dengan warga Eropa.
"Saya ingin orang-orang percaya pada Eropa. Untuk menangkap kembali rasa harapan & antusiasme dalam proyek kami. Untuk membela nilai-nilai yang menyatukan kita sebagai orang Eropa," kata Metsola dalam pesan yang diposting di Twitter sebagaimana dilansir Reuters.
Metsola, yang berusia 43 tahun pada Selasa dan juga presiden termuda Parlemen Eropa. Dia telah menjadi anggota majelis sejak 2013 mewakili Partai Rakyat Eropa (EPP) yang berhaluan tengah.
BACA JUGA: Anggota Parlemen Eropa Mundur Setelah Tertangkap "Pesta Seks" saat Lockdown
Dia mengalahkan dua kandidat lain untuk pemilihan presiden, memenangkan 458 dari 616 suara yang diberikan secara sah di putaran pertama, yang berarti tidak diperlukan putaran kedua pemilihan.
Parlemen Eropa hanya memiliki dua presiden perempuan sebelumnya, Simone Veil dan Nicole Fontaine, keduanya orang Prancis, sejak parlemen menjadi majelis yang dipilih langsung pada 1979.