TEKNIK pertanian bertingkat yang tampaknya sederhana, disebut andenes, membantu suku Inca menjadi kerajaan terbesar dalam sejarah Amerika Selatan.
Pada abad ke-15 hingga awal abad ke-16, sebuah pulau kecil di Danau Titicaca menjadi salah satu situs keagamaan paling penting di Amerika Selatan.
Dipuji sebagai tempat kelahiran Matahari, Bulan dan dinasti Inca, Isla del Sol ("Pulau Matahari") menarik peziarah dari seluruh Andes, pegunungan di sepanjang pantai barat Amerika Selatan.
Penjelajah Inggris Percy Harrison Fawcett yang berkunjung ke Isla del Sol mengatakan bahwa kondisi pulau itu, yang berada di ketinggian 3.182 meter di atas permukaan laut, menjadikannya sebagai satu-satunya tempat di bumi yang dapat membuat seseorang "menderita mabuk laut dan mabuk gunung secara bersamaan".
Setelah berlabuh di pantai timur laut Isla del Sol, pengunjung akan mengikuti jalur pendakian yang berusia berabad-abad. Sepanjang jalur pendakian itu akan terlihat sejumlah reruntuhan Inca dan pra-Inca - tambos (perhentian jalan), tempat suci, kuil, alun-alun, altar, dan kompleks upacara yang mencakup Titikala, sebuah lempengan batu pasir dari mana dewa pencipta Andes Viracocha dikatakan telah melahirkan Matahari dan Bulan.
Selain situs-situs kuno dan pemandangan Cordillera Real yang diselimuti salju, dari jalur pendakian itu juga terlihat ladang bertingkat yang meliuk-liuk di sepanjang lereng bukit Isla del Sol.