"Saya mengambil posisi yang diambil oleh Howard Carter [arkeolog yang membuka makam] sebelum saya," kata F. DeWolfe Miller, profesor epidemiologi di University of Hawaii di Manoa.
"Mengingat kondisi sanitasi pada umumnya, dan di Mesir pada khususnya, Lord Carnarvon kemungkinan akan lebih aman di dalam makam daripada di luar,” lanjutnya.
"Kami tidak tahu satu pun kasus baik arkeolog atau turis yang mengalami konsekuensi negatif dari jamur atau bakteri makam," ujarnya.
Dia mengatakan para arkeolog mempelajari kepala batu Olmec kolosal di La Venta, Meksiko dalam foto National Geographic tahun 1947 ini. Peradaban Olmec, yang pertama di Mesoamerika, menawarkan petunjuk berharga tentang perkembangan wilayah lainnya.
“Pada proyek arkeologi yang pernah saya ikuti, kami biasanya tidak memakai topeng atau [perlindungan lain dari bahan berbahaya] di makam,” jelasnya.