Hanya sebagian kecil awan yang terlihat mencapai 55km. Kemungkinan besar ini adalah uap air, bukan abu, yang didorong ke atas di bagian atas aliran udara ke atas. Payung utama dari gumpalan berada di 35km. Fitur gumpalan yang lebih rendah terlihat jelas di lapisan atmosfer terendah, yakni troposfer.
Garis yang disebut Kármán, yang sering dikutip sebagai batas atmosfer dengan luar angkasa, berada pada 100 km.
Ilmuwan badan antariksa Amerika Serikat (AS) menghitung kekuatan ledakan setara dengan 10 megaton TNT. Ini membuat erupsi gunung di Tonga 500 kali lebih kuat dari bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada akhir Perang Dunia Kedua.
Prof Shane Cronin, dari Universitas Auckland, Selandia Baru, percaya serangkaian kondisi khusus datang bersama-sama di gunung berapi bawah laut untuk mendorong ledakan besar.
Dia menjelaskan faktor kuncinya adalah kedalaman di bawah permukaan laut di mana magma kaya gas bersentuhan dengan air laut - hanya 150-250m.
"Ketika magma keluar, tidak ada banyak tekanan di atasnya [dari air di atas]," ujarnya kepada program Science In Action BBC di World Service Radio.