Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PBB: Lebih dari 100 Mantan Anggota Pemerintah Afghanistan Dibunuh

Agregasi VOA , Jurnalis-Senin, 31 Januari 2022 |18:38 WIB
PBB: Lebih dari 100 Mantan Anggota Pemerintah Afghanistan Dibunuh
Pasukan Taliban (Foto: Reuters)
A
A
A

NEW YORK - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan pihaknya telah mendapat informasi mengenai "dugaan kredibel" yang menyatakan bahwa lebih dari 100 mantan anggota pemerintah Afghanistan, pasukan keamanannya dan mereka yang bekerja dengan pasukan internasional, telah dibunuh sejak Taliban merebut kendali negara itu pada 15 Agustus 2021.

Guterres mengatakan dalam laporan yang diperoleh Associated Press (AP) pada Minggu (30/1), bahwa lebih dari dua pertiga korban diduga merupakan korban pembunuhan di luar hukum oleh Taliban atau afiliasinya.

Ia mengatakan peristiwa itu tetap terjadi meskipun Taliban pernah mengumumkan pemberian "pengampunan umum" bagi mereka yang berafiliasi dengan bekas pemerintah atau pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Usai Bersuara dan Protes, Wanita Afghanistan Ini Diklaim Diculik Taliban

Guterres dalam laporannya kepada Dewan Keamanan PBB mengatakan misi politik PBB di Afghanistan juga menerima dugaan kredibel mengenai pembunuhan di luar hukum atas setidaknya 50 orang yang diduga berafiliasi dengan ISIL-KP, kelompok ekstremis ISIS yang beroperasi di Afghanistan.

Baca juga:  Persyaratan Sudah Dipenuhi, PM Afghanistan Minta Dunia Akui Pemerintahan Taliban

Ia menambahkan bahwa terlepas dari jaminan Taliban, misi politik PBB itu juga telah menerima informasi kredibel mengenai penghilangan paksa dan pelanggaran lain yang berdampak pada hak untuk hidup dan integritas fisik dari para mantan anggota pemerintah dan koalisi.

Guterres mengatakan para pembela HAM dan pekerja media juga terus diserang, diintimidasi, dilecehkan, ditangkap sepihak, diperlakukan dengan tidak layak dan dibunuh sejak Taliban mengambil alih kekuasaan tahun lalu.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement