Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

India Kembali Buka Sekolah Usai Konflik Larangan Hijab

Antara , Jurnalis-Selasa, 15 Februari 2022 |13:16 WIB
India Kembali Buka Sekolah Usai Konflik Larangan Hijab
India kembali buka sekolah usia konfik larangan hijab (Foto: Antara/Reuters)
A
A
A

UDUPI - Negara bagian Karnataka di selatan India kembali membuka sejumlah sekolah pada Senin (14/2) setelah ditutup akibat aksi protes pekan lalu yang menentang larangan bagi murid perempuan untuk memakai hijab di sekolah.

Larangan tersebut dipandang secara luas oleh komunitas minoritas Muslim India sebagai bentuk pengucilan oleh otoritas di negara yang mayoritas penduduknya beragama Hindu itu.

Insiden pelarangan terjadi ketika partai Perdana Menteri (PM) Narendra Modi, Bharatiya Janata Party (BJP), bersiap untuk memenangi pemilihan di negara-negara bagian penting.

Baca juga:  Dilarang Masuk Kelas, 6 Siswa Ini Perjuangkan Hak Memakai Jilbab di Perguruan Tinggi

Polisi berjaga-jaga ketika para murid yang berseragam merah muda, belasan di antaranya memakai hijab, memasuki sebuah sekolah negeri khusus perempuan, tempat insiden pelarangan pertama kali terjadi di distrik Udupi, Karnataka, sekitar 400 km dari Bengaluru.

Baca juga: Angkat Bicara, Malala Sebut Larangan Hijab Siswi India 'Mengerikan'

Pihak berwenang telah melarang kerumunan lebih dari lima orang dalam radius 200 meter dari sekolah, mulai SD hingga SMA, di daerah tersebut, namun kampus-kampus masih ditutup.

Tindakan itu diambil setelah pengadilan negara bagian meminta para murid untuk tidak mengenakan pakaian keagamaan di dalam kelas sampai ada perintah lebih lanjut.

"Apakah memakai hijab di dalam kelas adalah bagian dari praktik keagamaan penting dalam Islam yang dijamin konstitusi, memerlukan pemeriksaan lebih mendalam," kata pengadilan dalam perintah sementara pekan lalu.

Masalah tersebut menjadi sorotan menyusul aksi-aksi protes pekan lalu setelah sejumlah sekolah melarang masuk siswi berhijab karena dianggap melanggar perintah tentang seragam yang dikeluarkan pemerintah pada 5 Februari.

Ayesha Imthiaz, seorang mahasiswi di Udupi, mengatakan melepas hijab sebelum masuk kelas itu memalukan.

Dia mengatakan ke Reuters, dirinya merasa agamanya telah dipertanyakan dan dihina di tempat yang dianggap sebagai kuil pendidikan.

Pradeep Kurudekar S, seorang pejabat Udupi, mengatakan pihak berwenang akan menunggu perintah berikutnya dari pengadilan atau pemerintah sebelum melanjutkan kegiatan belajar.

Isu hijab telah mengundang dukungan dari pemerintah Amerika Serikat (AS) dan peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai bagi perempuan Muslim di India.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement