Setelah itu, dia pun menemui Gubernur Bank Indonesia (BI) Rachmat Saleh untuk meminjam modal. Dengan rekomendasi Piet Haryono dan Wiharso. BI pun akhirnya memberikan pinjaman pada Arifin Panigoro.
Bermodal keuntungan dari mengebor gas tersebut, pada 1990 Medco pun membeli ladang minyak pertamanya di Tarakan dengan harga USD13 juta. Ladang Minyak Tarakan menyumbangkan 4 ribu barel per hari hingga Medco mendapatkan keuntungan yang besar.
Medco pun terus mendapatkan cuan dari booming minyak. Puncaknya, pada 1995 Arifin Panigoro dan Medco berhasil memenangkan tender untuk membeli PT Stanvac Indonesia dari ExxonMobil.
Stanvac Indonesia yang merupakan perusahaan minyak tertua di Indonesia tetap menjadi salah satu sumber minyak terbesar bagi Medco sampai saat ini, dengan 80 ribu barel minyak per harinya.
(Widi Agustian)