Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kritisi Konflik Rusia-Ukraina, SBY: Selalu Terbuka Peluang untuk Diakhiri Secara Politik

Bachtiar Rojab , Jurnalis-Rabu, 02 Maret 2022 |17:49 WIB
Kritisi Konflik Rusia-Ukraina, SBY: Selalu Terbuka Peluang untuk Diakhiri Secara Politik
Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengkritik konflik yang sedang terjadi di Ukraina. Ia menilai, perang yang terjadi tidak dapat ia prediksi dan akan sangat berbahaya bagi kelangsungan umat manusia.

SBY mengatakan, tidak ada yang tahu bagaimana ujung dari gejolak konflik yang sedang terjadi. Huru-hara yang terus berlarut ataupun berakhir menjadi perdamaian, tidak mudah diprediksi dalam setiap peperangan.

"Tidak ada yang tahu pasti, seperti apa ujung dari perang yang tengah terjadi di Ukraina. Juga tidak mudah diprediksi apakah perang segera berakhir atau justru menjadi perang berlarut," ujar SBY dalam akun twitter pribadinya @SBYudhoyono, Rabu (2/3/2022).

SBY menilai, walaupun perang adalah buah dari gejolak politik, tapi, setiap peperangan memiliki asa untuk mengakhiri dengan jalan damai.

"Setiap perang, betapapun dahsyatnya, selalu terbuka peluang (window of opportunity) untuk diakhiri secara politik. Semoga terbuka peluang itu," katanya.

SBY menjelaskan, ada dua hal besar yang ditakutkan dalam peperangan modern, ia adalah berlabuhnya nuklir di medan perang dan suatu hal yang memicu menjadi perang Dunia ke-III

"Ada 2 hal besar yang bersifat “NO GO”. Pertama, jangan sampai perang ini mengarah ke “peperangan dunia”. Kedua, jangan pernah berpikir dan berniat untuk gunakan senjata nuklir, dari pihak manapun," ujarnya.

Lanjutnya, dunia sebenarnya sudah mampu menahan gejolak perang Dunia serta menahan adanya pemicu ledakan nuklir selama 70 tahun, namun nyatanya, kemungkinan terbesar itu, kini kembali.

"Jangan sampai upaya besar selama 70 tahun lebih ini sia-sia belaka. Mari cegah kehancuran kehidupan di muka bumi kita," ucap pria yang pernah menimba ilmu di Akademi Militer (Akmil) Angkatan Darat (AD).

SBY mendesak, semua pemimpin Dunia terutama pemimpin politik, harus melakukan sesuatu demi upaya pencegahan kemungkinan terburuk, karena dengan membiarkan itu terjadi, bukan merupakan opsi yang dapat diterima masyarakat.

"Bangsa-bangsa sedunia juga harus bersuara dan mendukung para pemimpin mereka untuk “bersatu” dan mencegah terjadinya malapetaka besar yang tak pernah kita bayangkan bersama," ucapnya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement