Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Foto Satelit Perlihatkan Konvoi Pasukan Rusia Bergerak ke Kyiv

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 12 Maret 2022 |00:10 WIB
Foto Satelit Perlihatkan Konvoi Pasukan Rusia Bergerak ke Kyiv
Pasukan Rusia konvoi ke Kyiv.
A
A
A

GAMBAR satelit menunjukkan bahwa konvoi pasukan Rusia perlahan-lahan maju, dan telah dikerahkan kembali ke hutan, saat mereka sebelumnya terus bergerak menuju ibu kota Ukraina, Kyiv.

Citra satelit atas konvoi militer besar Rusia di dekat Kyiv menunjukkan bahwa mereka telah "sebagian besar tersebar dan dipindahkan", kata Maxar Technologies.

Perusahaan AS yang mengambil foto dalam 24 jam terakhir itu mengatakan elemen-elemen konvoi tersebut terakhir terlihat di dekat Bandara Antonov, barat laut Kyiv, kini telah pindah ke posisi di kota-kota sekitarnya.

Bagian-bagian lainnya terlihat lebih jauh ke utara, dan pasukan artileri dilaporkan dalam posisi menembak.

Konvoi itu sebelumnya terlihat terhenti tidak jauh dari ibu kota, di mana para pejabat AS mengatakan mereka menjadi sasaran pasukan Ukraina dengan rudal anti-tank.

Tidak jelas berapa banyak kendaraan yang saat ini terlihat bergerak, mungkin merupakan bagian awal dari kelompok pertama itu.

Sedangkan pertempuran sengit telah berkecamuk dalam beberapa hari terakhir di Irpin (46km dari Kyiv) dan Bucha (57km), kota-kota satelit yang hanya sekitar 1 jam perjalanan dari barat laut Kyiv. Ribuan warga sipil terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

Konvoi pasukan Rusia semakin mendekati Kyiv

Konvoi pasukan Rusia dilaporkan telah bergerak tiga mil (5 km) lebih dekat ke Kyiv dalam 24 jam terakhir, kata seorang pejabat senior pertahanan AS.

Itu berarti pasukan Rusia yang bergerak maju dari barat laut ibu kota Ukraina sekarang hanya berjarak sembilan mil (15 km) dari pusat kota, kata pejabat itu kepada wartawan.

Pasukan Rusia sudah maju dari timur laut sekitar 25 mil (40 km) dari kota, pejabat itu menambahkan.

Sedangkan Kota Chernihiv di bagian utara sekarang "terisolasi", lanjut pejabat itu.

Pejabat itu juga mengatakan pasukan Rusia telah menembakkan 775 rudal "semua jenis, segala varian" sejak invasi mereka ke Ukraina dimulai.

Ibu Kota Kyiv jadi benteng pertahanan

Sebelumnya pada hari Kamis, wali kota Kyiv mengatakan ibu kota kini dipertahankan oleh warga sipil bersenjata dan pada dasarnya telah menjadi benteng.

"Setiap jalan, setiap bangunan, setiap pos pemeriksaan telah dibentengi," kata walikota.

Puluhan ribu warga sipil telah membentuk unit Pertahanan Teritorial untuk membantu angkatan bersenjata Ukraina mempertahankan ibu kota.

AS curiga Rusia rencanakan serangan senjata kimia

Sebelumnya, pejabat AS di Gedung Putih menyatakan bahwa Rusia dapat merencanakan serangan senjata kimia atau biologi di Ukraina - dan "kita semua harus waspada".

 BACA JUGA:Atas Permintaan Rusia, DK PBB Akan Bahas Senjata Biologis di Ukraina

"Kita semua harus mewaspadai Rusia yang kemungkinan menggunakan senjata kimia atau biologi di Ukraina, atau untuk membuat operasi fitnah dengan menggunakan senjata itu - ini adalah pola yang jelas," kata juru bicara Presiden AS, Jen Psaki.

Dia juga mengatakan klaim Rusia tentang laboratorium senjata biologis AS, dan pengembangan senjata kimia di Ukraina, tidak masuk akal.

Peringatan itu terjadi setelah para pejabat Barat berbagi kekhawatiran yang sama tentang serangan-serangan baru.

Mereka mengatakan "sangat prihatin" tentang risiko perang dapat meningkat, dan khususnya kemungkinan Rusia menggunakan senjata non-konvensional.

Sementara itu menteri luar negeri Rusia dan Ukraina akan mengadakan pembicaraan di Turki, saat invasi dari Moskow terhadap tetangganya memasuki pekan ketiga.

Itu terjadi setelah Ukraina menuduh Rusia mengebom rumah sakit anak-anak - serangan yang dikatakan Kyiv adalah "kejahatan perang".

Ukraina mengatakan 17 orang terluka dalam serangan di Mariupol pada hari Rabu.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement