Perang Rusia-Ukraina, Pemimpin Dunia Peringatkan Risiko Krisis Pangan Global yang Belum Pernah Terjadi
Rusia dan Ukraina adalah salah satu pemasok tanaman terbesar di dunia. Menurut Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perdagangan dan Pembangunan (UNCTAD), kedua negara mewakili 53% perdagangan global minyak bunga matahari dan biji-bijian dan 27% gandum.
UNCTAD sebelumnya mengatakan bahwa semua negara pasti akan terkena dampak krisis akibat konflik. Organisasi itu memperingatkan kenaikan harga pangan dan bahan bakar “akan mempengaruhi yang paling rentan di negara berkembang, memberi tekanan pada rumah tangga termiskin yang menghabiskan bagian tertinggi dari pendapatan mereka untuk makanan, yang mengakibatkan kesulitan dan kelaparan.
Moskow diketahui mengirim pasukan ke Ukraina pada akhir Februari lalu, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Kiev untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk dan mengakhiri konflik dengan wilayah Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri. Rusia akhirnya mengakui keduanya sebagai negara merdeka, di mana mereka meminta bantuan militer.
Rusia menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali dua republik Donbass dengan paksa.
(Susi Susanti)
