Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

4 Fakta Perbudakan Romawi Kuno, Bagaimana Mereka Bisa Bebas?

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Senin, 28 Maret 2022 |06:08 WIB
4 Fakta Perbudakan Romawi Kuno, Bagaimana Mereka Bisa Bebas?
Ilustrasi (Foto : Universal History)
A
A
A

PRAKTIK perbudakan Romawi Kuno telah ada sejak zaman dahulu. Para budak tersebut bisa merupakan orang dewasa hingga anak-anak. Pasokan budah pertama yaitu budak Yunani ke Roma, ketika Makedonia dikalahkan dalam pertempuran Pydna pada tahun 168 SM.

Saat itu, sekira 250.000 orang Kartago diperbudak. Kedatangan besar para budak terjadi pula setelah Perang Mithradactic tahun 80-an SM. Praktik perbudakan merupakan hal yang dianggap lumrah pada masa itu.

Berikut adalah fakta-fakta perbudakan Romawi.

1. Asal dan Kepemilikan Budak

Para budak merupakan orang-orang yang berasal dari tawanan perang, pembajakan, perdagangan, dan perampokan. Selain itu juga, anak yang lahir dari ibu budak, apabila ibunya lahir dari bapak yang merupakan seorang budak.

Transaksi jual beli budak dapat dilakukan di pasar budak, yang paling terkenal ialah pasar di Delos. Para budak yang akan dijual ke tuannya itu diarak dengan tanda di leher dan dipromosikan di pasar kepada calon tuannya.

2. Peran Budak

Budak diberikan tugas di semua bidang kehidupan Romawi karena majikan sering menggunakannya di segala aspek yang dibutuhkan. Budak juga sering dipekerjakan oleh individu, swasta, atau negara dalam bidang pertanian, pertambangan, manufaktur, dan transportasi. Segala aspek dipekerjakan oleh budak, kecuali jabatan publik.

3. Pendapatan Seorang Budak

Seorang budak dapat digaji oleh tuannya tergantung dengan usia, jenis kelamin, pendidikan, dan keterampilan yang dimilikinya. Umumnya, seorang budak yang memiliki keterampilan dan pendidikan yang cukup akan diberi gaji yang jauh lebih mahal dibanding yang kurang memiliki keterampilan dan pendidikan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement