4. Antraks
Antraks pernah mewabah di Sulawesi Tenggara pada 1932. Terbaru, penyakit yang disebabkan bakteri Bacillus antrachis ini muncul di wilayah Gunung Kidul di awal Januari 2020. Antraks atau radang limpa awalnya adalah penyakit yang menyerang hewan herbivora. Namun, mampu untuk menular ke manusia (zoonosis). Kementerian Pertanian menyebut, antraks adalah penyakit zoonosis terbesar yang pernah ada.
Mengutip Jurnal Mutiara Medika bertajuk ‘Antraks Pulmoner dan Bioterorisme’, bakteri penyebab antraks telah lama digunakan sebagai senjata biologis yaki pada Perang Dunia 1. Hal itu terjadi karena bakteri tersebut memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga dirasa efektif untuk senjata biologis. Di sisi lain, antraks juga bisa menimbulkan potensi kepanikan yang lebih luas. Bakteri antraks dapat membentuk spora dan bertahan selama puluhan tahun di tanah apabila terkena udara.
5. Botulisme
Botulisme adalah penyakit yang mencegah terjadinya sekresi neurotransmitter dari neuron. Penyakit berbahaya ini disebabkan oleh racun Botullinum. Senjata biologis satu ini sudah dikembangkan Uni Soviet saat Perang Dunia II dan disebut jauh lebih beracun dari sianida. Penderita harus menjalani perawatan dengan jangka waktu panjang dan sangat intensif.
Dibarengi pula dengan peluang kematiannya yang cukup besar. Kontaminasi racun ini bisa terjadi lewat air atau makanan. Melihat proses kontaminasinya yang sangat mudah, maka tak heran bila racun ini menjadi senjata biologis mematikan di masa perang.
(Angkasa Yudhistira)