Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Penjara Rusuh, 20 Napi Meninggal dan 11 Terluka

Susi Susanti , Jurnalis-Selasa, 05 April 2022 |11:36 WIB
Penjara Rusuh, 20 Napi Meninggal dan 11 Terluka
Kerusuhan penjara di Ekuador (Foto: AP)
A
A
A

EKUADOR - Otoritas Ekuador mengatakan pada Senin (5/4) bahwa mereka "mengendalikan sepenuhnya" sebuah penjara di selatan negara itu setelah kerusuhan pecah sehari sebelumnya, menewaskan sedikitnya 20 narapidana.

Jenderal Carlos Cabrera, komandan kepolisian nasional Ekuador, mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers, kekerasan di penjara Turi, dekat kota Cuenca, dimulai Minggu (3/4) pagi karena perselisihan kepemimpinan di antara anggota geng yang dipenjara yang dikenal sebagai 'Serigala'.

Cabrera mengatakan 19 korban tewas karena "tindakan kekerasan" dan satu tewas setelah menelan zat kimia. CNN Espanol melaporkan setidaknya 11 lainnya terluka.

Pihak berwenang sedang bekerja untuk mengidentifikasi mayat para korban untuk memberi tahu kerabat mereka. Lima narapidana lainnya terluka dalam kerusuhan itu.

Baca juga: Kesaksian Napi Inggris di Penjara Thailand, Serangan Mematikan di Kamar Mandi hingga Ditusuk Jarum yang Terinfeksi HIV

Sistem penjara Ekuador berada dalam keadaan darurat sejak bentrokan mematikan pada September 2021, ketika 118 orang tewas dalam bentrokan yang melibatkan senjata otomatis dan bahkan granat.

Baca juga: Wanita Ini Dibebaskan Usai Dipenjara 10 Tahun karena Keguguran

Menurut angka dari layanan penjara Ekuador SNAI, lebih dari 300 narapidana tewas dalam kekerasan penjara pada 2021.

Ekuador adalah titik transit utama pada rute yang membawa kokain dari Amerika Selatan ke AS dan Asia, yang menjadikannya lahan subur bagi bentrokan geng. Dalam perjuangan yang meningkat untuk kontrol teritorial ini, penjara telah menjadi medan pertempuran yang diperebutkan.

Penjara juga secara kronis penuh sesak. Pada Juli 2021, kepala penjara saat itu Eduardo Moncayo mengatakan kepada media lokal bahwa Lembaga Pemasyarakatan Litoral di Guayaquil adalah yang paling penuh sesak di negara itu, dengan lebih dari 9.000 narapidana di sebuah fasilitas yang direncanakan untuk 5.000 orang.

Pada Oktober tahun lalu, pihak berwenang mengatakan ribuan narapidana, termasuk orang tua, wanita dan mereka yang cacat dan penyakit terminal, akan diampuni untuk membebaskan ruang tahanan agar tidak penuh.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement