BERLIN – Seorang menteri Kabinet Jerman telah mengundurkan diri setelah mengambil liburan empat minggu tak lama setelah banjir dahsyat yang melanda tahun lalu di negara bagian tempatnya menjabat sebagai pejabat senior.
Anne Spiegel dari Partai Hijau adalah menteri pertama yang mundur dari pemerintahan federal Kanselir Olaf Scholz sejak ia menjabat tahun lalu. Dia ditunjuk sebagai menteri keluarga, warga senior, wanita dan pemuda di kabinet Kanselir Olaf Scholz pada Desember 2021.
BACA JUGA:Â Olaf Scholz Terpilih Sebagai Kanselir Baru Jerman
Spiegel telah meminta maaf atas liburan yang diambilnya dalam sebuah pidato emosional pada Minggu (10/4/2022). Tetapi, pada Senin (11/4/2022) dia mengumumkan keputusannya untuk mengundurkan diri karena menerima tekanan politik.
pada bulan Desember sebagai bagian dari Kabinet Scholz dan meminta maaf atas liburannya dalam pidato emosional pada Minggu malam.
"Saya melakukan ini untuk mencegah kerusakan pada kantor, yang menghadapi tantangan politik besar," kata Spiegel dalam sebuah pernyataan yang dilansir Deutsche Welle, Selasa (2/4/2022).
Kanselir Jerman Olaf Scholz menyatakan "rasa hormat yang besar" untuk Spiegel dan berharap dia "yang terbaik untuk masa depan setelah masa sulit ini."
Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock, juga dari Partai Hijau, mengatakan bahwa Spiegel telah "melalui masa yang sangat sulit dan secara pribadi sangat sulit" yang katanya menunjukkan betapa “brutalnya politik”.
BACA JUGA:Â Banjir Terparah Hantam Jerman, 80 Tewas, Ratusan Orang Hilang
Dia mengatakan bahwa dia menghormati keputusan Spiegel tetapi menambahkan bahwa kabinet Jerman kehilangan "menteri keluarga yang luar biasa hebat."
Sebelum memegang jabatan di kabinet Scholz, Spiegel menjabat sebagai menteri lingkungan dan wakil perdana menteri Negara Bagian Rhineland-Palatinate, negara bagian yang paling parah dilanda banjir pada Juli 2021 yang mengakibatkan kematian lebih dari 180 orang di Jerman.
Pada Minggu, surat kabar Bild am Sonntag melaporkan bahwa Spiegel pergi berlibur ke Prancis 10 hari setelah bencana tersebut melanda Rhineland-Palatinate.