"Tidak itu saja, Jakarta Islamic Centre harus menjadi simpul dalam penguatan seniman kaligrafi dunia. Sehingga seni kaligrafi tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat di Indonesia," katanya.
LaNyalla menambahkan, hampir setiap rumah kaum muslimin di Indonesia ada hiasan kaligrafi. Begitu pula di dalam masjid, musholla dan tempat lainnya.
"Kondisi itu tentu saja menggembirakan, tapi harus ditingkatkan pada tempat-tempat yang lebih luas dan bisa diakses oleh khalayak, antara lain Gedung Istana, Gedung Dewan, kantor gubernur, kantor walikota, kantor bupati, di hotel, kafe-kafe dan ruang-ruang publik lainnya," harapnya.
Menurut LaNyalla, Jakarta Islamic Center telah mengambil peran untuk membantu sosialisasi dan edukasi masyarakat terhadap seni kaligrafi tersebut.
"Saya apresiasi Jakarta Islamic Center yang mendukung pameran yang diikuti 26 Negara dan sekitar 70 seniman kaligrafi Indonesia. Pameran ini seolah menjadi Oase masyarakat, setelah dua tahun terkungkung dalam Pandemi Covid- 19," katanya.