Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

4 Kasus Pelecehan dan Ancaman ke Pejabat, Nomor 2 Penusukan Mantan Jenderal TNI

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Jum'at, 29 April 2022 |04:08 WIB
4 Kasus Pelecehan dan Ancaman ke Pejabat, Nomor 2 Penusukan Mantan Jenderal TNI
Foto: Okezone
A
A
A

KASUS pelecehan dan ancaman terhadap pejabat Indonesia kerap terjadi. Wali kota hingga presiden pernah mendapat kasus pelecehan serta ancaman ini.

Baru-baru ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution ini mendapat ancaman dari pria berinisial RP. RP mengancam akan mematahkan leher Bobby. Berikut kasus pelecehan dan ancaman terhadap pejabat yang dilansir beragam sumber, Kamis (28/4/2022).

(Baca juga: Kata Maaf Bobby Nasution untuk Pria yang Ancam Patahkan Lehernya)

1. Bobby Nasution

Polisi berhasil menangkap pria berinisial RP yang menganiaya juru parkir serta mengancam Wali Kota Medan Bobby Nasution lantaran menolak membayar parkir melalui e-parking, pada Senin (25/4/2022). Aksi penganiayaan serta ancaman ini sempat viral di media sosial. Diketahui, RP sempat melakukan kekerasan fisik kepada petugas juru parkir. Selain itu ia juga mengancam akan mematahkan leher Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Usai ditangkap, RP mengutarakan permintaan maafnya kepada Bobby Nasution. Terkait permintaan maaf tersebut, Bobby sudah memberikan maaf.

2. Wiranto

Purnawirawan TNI ini mengalami penyerangan penusukan ketika melakukan kunjungan kerja di Pandeglang, Banten. Sebelum kasus penyerangan, Wiranto sempat masuk dalam percobaan pembunuhan ketika kerusuhan 21-29 Mei 2019.

Namun upaya tersebut berhasil digagalkan. Polisi telah menangkap pelaku yang diduga menyetting rencana pembunuhan itu, yaitu Iwan. Dari pengakuan Iwan, diketahui bahwa rencana pembunuhan diperintahkan oleh Kivlan Zen. Meski lolos dari aksi pembunuhan, Wiranto menerima penusukan dari pelaku pasangan suami istri.

3. Joko Widodo

Seorang tukang sate berinisial MA ditahan di Mabes Polri usai menghina Presiden Joko Widodo. MA menghina Jokowi di Facebook pada tahun 2014. Ia membuat foto editan gambar Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berbuat tidak senonoh yang disebar di Facebook. Ibunda MA lalu meminta agar sang anak tidak dihukum dengan datang ke Istana Presiden. Presiden Joko Widodo pun telah memaafkan MA yang telah menghinanya itu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement