Pemerintah India telah menolak penghitungan WHO ini dan memberikan data baru yang membantah estimasi dari badan PBB itu.
Panel WHO, yang terdiri dari pakar internasional yang telah meneliti data selama berbulan-bulan, menggunakan kombinasi informasi nasional dan lokal, serta model statistik, untuk memperkirakan total di mana data tidak lengkap, sebuah metodologi yang dikritik India.
Namun, penilaian independen lainnya juga menempatkan jumlah kematian di India jauh lebih tinggi daripada penghitungan resmi pemerintah, termasuk laporan yang diterbitkan di Science yang menunjukkan tiga juta orang mungkin telah meninggal karena COVID di negara itu.
Model penghitungan lain juga telah mencapai kesimpulan serupa tentang jumlah kematian global yang jauh lebih tinggi daripada statistik yang tercatat. Sebagai perbandingan, sekira 50 juta orang diperkirakan telah meninggal dalam pandemi Flu Spanyol 1918, dan 36 juta telah meninggal karena HIV sejak epidemi dimulai pada 1980-an.
(Rahman Asmardika)