DHAKA - Polisi Bangladesh menahan setidaknya 450 pengungsi Rohingya saat mereka merayakan Idul Fitri di sebuah pantai yang populer, kata sejumlah pejabat, Kamis (5/5/2022).
Sekira 920.000 pengungsi Rohingya, yang sebagian besar Muslim, di Bangladesh dilarang meninggalkan kamp-kamp mereka. Mereka sendiri telah terkurung di sana selama bertahun-tahun.
BACA JUGA:Â Cari Istri yang Hilang, 2 Warga Rohingya Malah Ditangkap BNNÂ
Sebagian besar dari mereka merupakan orang-orang yang melarikan diri dari Myanmar setelah serangan militer pada 2017 yang ditetapkan Amerika Serikat (AS) pada Maret sebagai genosida.
Dalam beberapa bulan terakhir orang-orang Rohingya mengatakan, mereka menghadapi kesulitan yang meningkat di kamp-kamp itu. Menurut mereka, pihak berwenang Bangladesh membuldoser sekitar 3.000 toko dan puluhan sekolah swasta yang dikelola masyarakat.
Juru bicara polisi Rafiqul Islam mengatakan kepada AFP bahwa petugas melakukan penggerebekan di kota Cox's Bazar, Rabu (4/5/2022) malam, hari kedua liburan Idul Fitri.
Mereka "menahan lebih dari 450 orang Rohingya" di salah satu pantai terbesar di dunia, tambahnya.
Islam mengatakan, tindakan polisi terhadap orang-orang Rohingya itu adalah bagian dari "langkah-langkah keamanan" di Cox's Bazar, distrik resor terbesar di negara itu yang menarik jutaan turis selama musim liburan, termasuk Idul Fitri.
Baca Juga: Aksi Nyata 50 Tahun Hidupkan Inspirasi, Indomie Fasilitasi Perbaikan Sekolah untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News