Kedua, inovasi, digitalisasi, dan ekonomi kreatif. Fokus pada bagaimana masyarakat mampu lebih inovatif, kreatif, dan adaptif dalam memasuki tatanan ekosistem ekonomi digital, supaya pelaku ekonomi kreatif ini dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
Ketiga, pemberdayaan perempuan dan pemuda. Menparekraf menyampaikan bahwa perempuan dan pekerja muda di bidang pariwisata termasuk yang paling terpengaruh oleh pandemi, oleh karena itu mereka membutuhkan dukungan yang lebih tepat sasaran.
“Kita perlu mencari tahu bagaimana kita dapat lebih memberdayakan perempuan dan pekerja muda kita di bidang pariwisata, bagaimana memerangi diskriminasi gender, dan untuk mendorong lebih banyak dorongan kewirausahaan di antara para wanita dan pemuda dalam pariwisata,” kata Menparekraf.
Keempat climate action, biodiversity conservations, dan circular economy, dimana penggunaan energi, tanah, air, dan sumber daya makanan pada sektor pariwisata dapat mengurangi emisi karbon.
Baca juga: Sandiaga Uno Beri Ilmu Bisnis ke Para Santri
Dan terakhir, kerangka kebijakan, tata kelola, dan investasi, dengan fokus membuat kebijakan dan langkah-langkah pariwisata yang lebih holistik guna mendukung empat pilar line of action.
Baca juga: Seluncuran Kenpark Surabaya Ambrol, Sandiaga Uno: CHSE Belum Diterapkan
“Dalam hal ini kita perlu membahas bagaimana kita dapat meningkatkan koordinasi pemangku kepentingan antara kementerian dan lembaga terkait dalam memperkuat sinergi antara aktor publik dan swasta untuk mendukung investasi yang lebih berkelanjutan dalam pariwisata,” ujar Menparekraf.
Menparekraf berharap tourism working group meeting kali ini dapat menghasilkan kebijakan strategis untuk pariwisata dunia, yaitu "Bali Guidelines on Strengthening Communities and MSMEs as tourism transformation agents – a People Centered Recovery”.
Chair of Tourism Working Group, Frans Teguh bahwa data-data yang dijelaskan Menparekraf Sandiaga menunjukkan bahwa pariwisata mulai bangkit dari titik terendah. “Sudah menjadi kewajiban kami untuk mempertahankan momentum ini menuju pemulihan pariwisata yang lebih berkelanjutan,” kata Frans.