Ambisi yang justru menyebabkan malapetaka besar yakni tewasnya Maharaja Linggabuana Wisesa ayahnya, beserta seluruh rombongan pengantin Sunda. Tewasnya rombongan itu terjadi karena adanya Perang Bubat, yang disebabkan perbedaan pandangan antara Hayam Wuruk dan mahapatih Gajah Mada.
Dari uraian di muka, maka bisa dinyatakan bahwa Perang Bubat tidak sebagaimana dikisahkan dalam Kidung Sunda, Kidung Sundayana, dan Serat Pararaton cenderung disebabkan oleh Gajah Mada, melainkan dipicu oleh ambisi Dyah Pitaloka Citraresmi, yang mau menikah dengan orang Jawa.
Karenanya tidak salah pula bila beberapa pengarang fiksi sejarah berpendapat bahwa Dyah Pitaloka Citraresmi merupakan kekasih Gajah Mada.
Apalagi saat itu Gajah Mada dikuasai ambisinya untuk menaklukkan Sunda yang belum bisa ditaklukkan oleh Majapahit, pasca Sumpah Palapa yang diucapkannya. Sementara bagi Hayam Wuruk, cintanya kepada Dyah Pitaloka bukanlah ada embel-embel politik kekuasaan yang seperti dianggap mahapatihnya.
(Awaludin)