"Situasi di Korea Utara dapat berkembang serupa dengan India, di mana jumlah kumulatif kematian akibat COVID-19 berada pada level tertinggi di dunia." Dia menambahkan bahwa negara totaliter mungkin menghadapi situasi yang jauh lebih serius, karena belum memvaksinasi warganya.
Adapun vaksin, Chon mengatakan negara itu harus dilengkapi dengan dosis yang cukup untuk menginokulasi populasi lansia dan orang-orang dengan penyakit yang mendasarinya.
Tetapi bahkan jika berhasil memvaksinasi kelompok prioritas, dibutuhkan setidaknya empat minggu untuk melihat efek yang terlihat, katanya.
Dia juga berkomentar bahwa tidak ada pilihan pengobatan yang diperkenalkan oleh pemerintah Korea Utara, seperti "interferon alfa 2-b" dan obat-obatan tradisional Korea lainnya, yang terbukti efektif melalui uji klinis.
(bul)
(Rani Hardjanti)