KABUL - Seorang pejabat senior Taliban telah mengulangi janji yang belum terpenuhi untuk mengizinkan anak perempuan kembali ke sekolah menengah, dengan mengatakan akan ada "kabar baik segera," tetapi menyarankan agar perempuan yang memprotes pembatasan rezim pada hak-hak perempuan harus tetap tinggal rumah.
Sirajuddin Haqqani, penjabat menteri dalam negeri Afghanistan dan wakil pemimpin Taliban sejak 2016, membuat komentar itu dalam wawancara eksklusif pertama di depan kamera yang menunjukkan wajahnya dengan Christiane Amanpour CNN di Kabul.
Komentarnya tentang pendidikan anak perempuan dan hak-hak perempuan menekankan serangkaian klaim bahwa "tidak ada yang menentang pendidikan (perempuan)" di pemerintah Afghanistan.
Baca juga: Di Balik Sekolah Rahasia untuk Anak Perempuan Afghanistan, Bentuk Pembangkangan Terhadap Taliban
“Anak perempuan sudah boleh sekolah sampai kelas 6, dan di atas kelas itu, pekerjaan tetap berjalan dengan mekanisme,” terangnya.
Baca juga: Kisah Anak-Anak Perempuan yang Sulit Sekolah, Diminta Berhenti dan Menikah
"Segera, Anda akan mendengar kabar baik tentang masalah ini, insya Allah," tambahnya, tanpa merinci jangka waktu,” lanjutnya.
Seperti diketahui, pada Maret lalu setelah banyak janji bahwa anak perempuan akan dapat bersekolah di sekolah menengah, Taliban membatalkan keputusan mereka dan menunda hal itu tanpa batas waktu.
Ketika ditanya tentang wanita Afghanistan yang mengatakan mereka takut meninggalkan rumah mereka di bawah kekuasaan Taliban, dan mereka yang telah melaporkan efek mengerikan dari kepemimpinan kelompok militan, Haqqani menambahkan sambil tertawa: "Kami menahan wanita nakal di rumah."