"Setiap hari setelah itu ada tindakan keras baru terhadap perempuan, dan itu terus meningkat dari waktu ke waktu,” lanjutnya.
Di jalan-jalan Kabul, semakin terisolasinya perempuan dari masyarakat telah menyebabkan banyak orang dalam bahaya ekonomi.
"Saya harus bekerja," kata seorang wanita bernama Khotima kepada CNN.
"Mereka harus membiarkan kami bekerja karena kami harus menjadi kepala keluarga sehingga kami dapat memiliki roti untuk anak-anak,” ujarnya.
"Ketika Anda tidak punya uang, ketika Anda tidak memiliki pekerjaan, Anda tidak memiliki penghasilan, apakah Anda dapat makan makanan yang layak ketika tidak ada pekerjaan?" tambah wanita lain bernama Farishta.
Para menteri luar negeri G7 dan Perwakilan Tinggi Uni Eropa pekan lalu menyatakan "oposisi terkuat" mereka terhadap pembatasan yang semakin meningkat yang diberlakukan oleh Taliban pada hak-hak perempuan dan anak perempuan.
(Susi Susanti)