NEW YORK – Sebuah laporan internal menyatakan para pemimpin denominasi Baptis terbesar di dunia menutupi pelecehan seksual yang dilakukan pendeta selama bertahun-tahun dan korban yang selamat atau penyintas.
Penyelidikan selama tujuh bulan menemukan bahwa para penyintas telah mengemukakan tentang pelaku kekerasan dalam Southern Baptist Convention (SBC) selama dua dekade.
Namun permohonan mereka untuk intervensi disambut dengan "perlawanan, penghalang, dan bahkan permusuhan langsung" oleh para pejabat. Dengan 13 juta anggota, SBC adalah badan Protestan terbesar di AS.
Penyelidikan yang dilakukan perusahaan luar untuk SBC diluncurkan setelah laporan Houston Chronicle dan San Antonio Express-News pada 2019 , mengungkap ratusan kasus dugaan pelecehan seksual di dalam gereja.
Di tengah perpecahan internal tentang bagaimana menangani skandal itu, ribuan delegasi pada pertemuan tahunan SBC tahun lalu memberikan suara mendukung peninjauan pihak ketiga atas tindakan gereja.
Baca juga: Lagi Tidur Nyenyak, Gadis di Bawah Umur Dilecehkan Tetangganya
Laporan setebal 288 halaman yang dikeluarkan pada Minggu (22/5/2022) menyebutkan beberapa pemimpin senior di komite eksekutif gereja memiliki kendali atas tanggapannya terhadap laporan pelecehan dan "hanya berfokus pada menghindari tanggung jawab atas SBC".
“Para pejabat ini dilaporkan melindungi atau bahkan mendukung tersangka pelaku kekerasan,” terang laporan itu.