Namun, seorang pengacara untuk karyawan yang tidak disebutkan namanya, Don Flanary mengatakan kepada San Antonio Express-News pada Selasa (31/5/2022) bahwa dia telah menutupnya dan "berpikir pintu akan terkunci karena pintu itu seharusnya selalu dikunci".
Don mengatakan wanita itu telah menyangga pintu dengan batu sehingga dia bisa membawa makanan dari mobil ke ruang kelas, tetapi dia "menendang batu itu ketika dia kembali" setelah menyadari seorang penyerang bersenjatakan senjata ada di kampus.
Sekolah dan kepolisian kota telah menghadapi pengawasan ketat sejak serangan minggu lalu.
Pada konferensi pers pada Jumat (27/5/2022), Kepala DPS Steven McCraw mengkonfirmasi 19 petugas polisi telah berlama-lama di lorong ketika pria bersenjata itu membarikade dirinya sendiri di dalam ruang kelas.
Dia mengatakan komandan telah menunggu sampai petugas kebersihan sekolah tiba dengan membawa kunci karena dia tidak percaya bahwa itu masih merupakan situasi "penembak aktif".
"Tentu saja itu bukan keputusan yang tepat," kata McCraw.
"Itu adalah keputusan yang salah,” lanjutnya.