Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Raja Belgia Ungkap Penyesalan Masa Lalu Kolonial di Kongo, Tapi Tidak Minta Maaf

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 09 Juni 2022 |13:12 WIB
Raja Belgia Ungkap Penyesalan Masa Lalu Kolonial di Kongo, Tapi Tidak Minta Maaf
Raja Belgia Philippe mengungkapkan penyesalan masa lalu kolonial di Kongo (Foto: Reuters)
A
A
A

Pada kala itu, desa-desa yang tidak menyetorkan kuota pengumpulan karet harus mendapatkan hukuman keras. Yakni memberikan tangan yang terputus sebagai gantinya.

"Mereka meninggalkan kami terisolasi, ditinggalkan. Mereka menjarah semua sumber daya kami, dan hari ini Anda mengundang raja Belgia lagi?" terang Junior Bombi, seorang penjual di pasar sentral Kinshasa.

Antoine Roger Lokongo, seorang profesor di Universitas Joseph Kasa-Vubu di barat daya Kongo, mengatakan sebelum pidato bahwa dia akan menunggu untuk melihat apakah Philippe secara resmi meminta maaf.

"Penyesalan sederhana yang Anda ungkapkan tidak cukup," ujarnya.

Diketahui, Philippe tiba pada Selasa (7/6/2022) bersama istrinya, Ratu Mathilde, dan Perdana Menteri Alexander De Croo untuk kunjungan selama seminggu.

Tshisekedi mengatakan selama konferensi pers singkat dengan De Croo sebelumnya pada Rabu (8/6/2022) bahwa dia fokus pada peningkatan kerja sama dengan Belgia untuk menarik investasi dan meningkatkan perawatan kesehatan dan pendidikan di Kongo.

Hubungan memburuk di bawah pendahulu Tshisekedi, Joseph Kabila, yang dikritik Brussel karena menekan perbedaan pendapat dan memperpanjang masa kekuasaannya di luar batas hukum.

"Kami tidak memikirkan masa lalu, yang mana masa lalu dan mana yang tidak untuk dipertimbangkan kembali, tetapi kami perlu melihat ke masa depan," terang Tshisekedi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement